Reaksi Eksoterm & Endoterm . Materi Kimia kelas XI
Reaksi Eksoterm &
Endoterm.
Sumber: Buku KIMIA Kelas XI
. Reaksi Endoterm / Endotermal
Reaksi endoterm adalah reaksi yang memerlukan energi atau menyerap energi dari lingkungan ketika reaksi terjadi. Umumnya reaksi ini menghasilkan suhu dingin atau memerlukan pemanasan pada saan reaksi terjadi
Contoh Endoterm :
- Asimilasi
- Fotosintesis
-CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)- 178.5 kJ ; ΔH = +178.5 kJ
-Sebungkus es kimia (bahasa Inggris: chemical ice pack), untuk penghilang rasa sakit saat cedera berolahraga yang terdiri dari ammonium nitrat dan air.
-memasak telur
-perubahan wujud:es batu mencair,air menguap
-pembentukan kation dari sebuah atom dalam fase gas
-memanggang sate,memanggang roti
-memisahkan pasangan ion
-mencampur air dan amonium nitrat
-membuat garam anhidrat dari hidrat
-mencairkan garam padat
2. Reaksi Eksoterm / Eksotermal
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang mengeluarkan energi atau menghasilkan energi ketika reaksi terjadi. Umumnya reaksi ini menghasilkan suhu panas.
Contoh Eksoterm :
- Membakar minyak tanah di kompor minyak
- Nyala api unggun di saat kemping
-batu kapur dimasukkankedalam air
-Proses pengembunan (kondensasi) uap air menjadi hujan.
-Proses pembakaran bahan bakar seperti kayu, batubara dan minyak.
-Proses pencampuran air dengan asam kuat (bahasa Inggris: strong acid).
-Proses pencampuran alkali dengan asam.
-Mencampur air dengan garam anhidrat
-Beberapa reaksi polimer, seperti proses pencampuran lem besi (Plastic Steel) (bahasa Inggris: epoxy resin).
-perubahan wujud :pembuatan es balok,pengembunan
-besi berkarat
-pembentukan salju atau air diawan
-reaksi pembentukan molekul dari atom pada fase gas
-reaksi fisi nuklir
Reaksi endoterm adalah reaksi yang memerlukan energi atau menyerap energi dari lingkungan ketika reaksi terjadi. Umumnya reaksi ini menghasilkan suhu dingin atau memerlukan pemanasan pada saan reaksi terjadi
Contoh Endoterm :
- Asimilasi
- Fotosintesis
-CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)- 178.5 kJ ; ΔH = +178.5 kJ
-Sebungkus es kimia (bahasa Inggris: chemical ice pack), untuk penghilang rasa sakit saat cedera berolahraga yang terdiri dari ammonium nitrat dan air.
-memasak telur
-perubahan wujud:es batu mencair,air menguap
-pembentukan kation dari sebuah atom dalam fase gas
-memanggang sate,memanggang roti
-memisahkan pasangan ion
-mencampur air dan amonium nitrat
-membuat garam anhidrat dari hidrat
-mencairkan garam padat
2. Reaksi Eksoterm / Eksotermal
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang mengeluarkan energi atau menghasilkan energi ketika reaksi terjadi. Umumnya reaksi ini menghasilkan suhu panas.
Contoh Eksoterm :
- Membakar minyak tanah di kompor minyak
- Nyala api unggun di saat kemping
-batu kapur dimasukkankedalam air
-Proses pengembunan (kondensasi) uap air menjadi hujan.
-Proses pembakaran bahan bakar seperti kayu, batubara dan minyak.
-Proses pencampuran air dengan asam kuat (bahasa Inggris: strong acid).
-Proses pencampuran alkali dengan asam.
-Mencampur air dengan garam anhidrat
-Beberapa reaksi polimer, seperti proses pencampuran lem besi (Plastic Steel) (bahasa Inggris: epoxy resin).
-perubahan wujud :pembuatan es balok,pengembunan
-besi berkarat
-pembentukan salju atau air diawan
-reaksi pembentukan molekul dari atom pada fase gas
-reaksi fisi nuklir
Azas Kekekalan Energi
Energi merupakan
kapasitas atau kemampuan untuk melakukan kerjayang dimiliki oleh suatu zat.
Suatu proses dapat terjadi karena adanya energi yang dimiliki zat tersebut.
Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi dapat mengalami
perubahan dari bentuk energi tertentu menjadi energi lainnya.
Setiap zat mempunyai
energi kinetic dan energi potensial. Jumlah energi kinetic dan energi potensial
dari suatu zat disebut dengan energi dalam ( U ). Energi dalam
tidak dapat diukur. Yang dapat diukur adalah perubahan energi dalam ( ΔU).
Perubahan energi dalam sama denganjumlah kalor (q) dan kerja (w). Kalor
(q) yang dimiliki oleh zat pada tekanan tetap disebutu juga dengan entalpi
( H).
Perubahan entalpi ( ΔH) terjadi selama
proses penambahan atau pelepasan kalor. Besarnya perubahan entalpi adalah
selisih jumlah entalpi hasil reaksi dengan jumlah entalpi pereaksi.
Δ H
= H produk – H reaktan
Termokimia
Termokimia dapat
didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika atau
perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termal nya . Berdasarkan
perubahan panas atau suhu yang mengikutinya, reaksi dibedakan menjadi reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm
Reaksi eksoterm dan
endoterm
Gambar Peristiwa
endoterm (kanan) dan eksoterm (kiri)
a. Reaksi
Eksoterm
Pada reaksi eksoterm
terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi tersebut
dikeluarkan panas. Pada reaksi eksoterm harga ΔH = negatif ( – )
Contoh :
C(s) + O2(g)
CO2(g) + 393.5 kJ ; ΔH = -393.5 kJ
b. Reaksi endoterm
Pada reaksi terjadi
perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi tersebut
dibutuhkan panas.
Pada reaksi endoterm
harga ΔH = positif ( + )
Contoh :
CaCO3(s)
→ CaO(s) + CO2(g)- 178.5 kJ ; ΔH = +178.5 kJ.
A PERHITUNGAN
PERUBAHAN ENTALPI REAKSI
Entalpi (H) suatu
zat ditentukan oleh jumlah energi dari semua bentuk energi yang dimiliki zat
tersebut yang jumlahnya tidak dapat diukur. Perubahan entalpi (ΔH) dapat
ditentukan dari jumlah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh reaksi kimia.
Istilah yang digunakan
pada perubahan entalpi :
1. Entalpi
Pembentukan Standar ( ΔHf ):
Simbol f dari kata
formation yang berarti pembentukan. ΔHf yaitu ΔH untuk membentuk 1 mol
persenyawaan langsung dari unsure unsurnya yang diukur pada keadaan
standar yaitu suhu 25 C (298 K) dan tekanan 1 atm.
Contoh :
H2(g) +
1/2 O2(g) H2O (l) ΔHf
= -285.85 kJ
Penjelasan : 1 mol air
( H2O) terbentuk dari 1 mol unsur hidrogen ( H2) dan ½
mol unsur oksigen ( O2). Unsur hidrogen dan unsur oksigen pada
kondisi standar berbentuk gas. Pada reaksi tersebut dibebaskan energi sebesar
285,85 kJ
Pada pembentukan 1 mol
gas asetilena C2H2 dari grafit ( C) dan gas hidrogen
diperlukan energi sebesar 226,7 kJ. Persamaan termokimianya adalah :
2 C(grafit) +
H2(g) C2H2(g)
Δ Hf = + 226,7 kJ
Penjelasan : C pada
kondisi standar berbentuk grafit.
2. Entalpi
Penguraian ( Δ Hd, dari kata decompotition atau peruraian).
Δ Hd yaitu
ΔH dari penguraian 1 mol
persenyawaan langsung menjadi
unsur-unsurnya (= Kebalikan dari ΔH pembentukan).
Contoh : H2O(l)
H2(g) +
1/2 O2(g) ; ΔH = +285.85 kJ.
3. Entalpi
Pembakaran Standar ( ΔHc ).
Subskrip c berasal
dari kata combustion atau pembakaran. ΔHc yaitu ΔH untuk membakar 1 mol
persenyawaan dengan O2 dari udara yang diukur pada 298 K dan
tekanan 1 atm.
Contoh: CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) +
2H2O(l) ; ΔHc = -802 kJ.
4. Entalpi
Reaksi:
ΔH dari suatu
persamaan reaksi di mana zat-zat yang terdapat dalam persamaan reaksi
dinyatakan dalam satuan mol dan koefisien-koefisien persamaan reaksi bulat
sederhana.
Contoh: 2Al + 3H2SO4
Al2(SO4)3 + 3H2 ; ΔH =
-1468 kJ
Contoh Soal
1.
Diketahui Δ Hd C2H4(g)
= + 52,5 kJ/mol
a. Tuliskan persamaan
termokimia peruraian C2H4
b. Tuliskan
persamaan termokimia pembentukan C2H4
c.
Tentukan Δ H untuk pembentukan 4 mol C2H4
Jawab :
a
Persamaan termokimia peruraian C2H4
C2H4
2C(grafit) + 2H2(g)
Δ H = + 52,5kJ
b Persamaan termokimia pembentukan C2H4
2C(grafit) +
2H2(g) C2H4
Δ H = – 52,5 kJ
c. Δ H
pembentukan 4 mol C2H4 = 4 mol x ( – 52,5 kJ/mol ) =
– 210 kJ
2.
Diketahui Δ Hf H2O(l) = + 286
kJ/mol
a. Tentukan
persamaan termokimia untuk peruraian H2O
b.
Tentukan Δ H untuk pembentukan 9 gram H2O ( Mr H2O
= 18)
3.
Diketahui Δ Hc C3H8(g) = – 1220 kJ/mol
a.
Tuliskan persamaan termokimianya
b.
Tentukan Δ H untuk pembakaran 4,4 gram C3H8 (
Mr = 44)
Perhitungan ΔH Reaksi
1 Berdasarkan
Hukum Hess
Kalor reaksi yang dilepaskan atau diserap oleh suatu reaksi tidak tergantung
pada jalannya reaksi , tetapi tergantung pada keadaan zat-zat yang bereaksi dan
zat-zat hasil reaksi.
Jadi hukum Hess dapat
digunakan untuk menghitung besarnya perubahan entalpi pada suatu reaksi
tertentu dengan menentukan keadaan awal dan keadaan akhir reaksi.
Maka reaksinya bisa
digambarkan sebagai berikut :
Jadi ΔH3 =
ΔH1 + ΔH2
Contoh soal :
Tentukan perubahan
entalpi ( Δ H) dari reaksi :
S(g)
+ 3/2 O2(g) SO3(g)
Bila diketahui :
S(g)
+ O2(g) SO2(g)
Δ H = – 297 kJ/ mol………….(i)
SO3(g)
SO2(g) + ½ O2(g)
Δ H = -99 kJ/mol …..(ii)
Jawab
Reaksi :
S(g)
+ 3/2 O2(g) SO3(g)
Tahap reaksi (i) dan
(ii) harus disusun sedemikian rupa sehingga kalau dijumlahkan akan sama
dengan persamaan reaksi yang diharapkan. Agar SO3 berada disebelah
kanan, maka reaksi tahap (ii) harus dibalik. Sedang reaksi tahap (i) tidak
perlu di ubah.
Hasil pengaturan
reaksi adalah sebagai berikut :
S(g)
+ O2(g)
SO2(g)
Δ H = – 297 kJ/ mol………….(i)
SO2(g) +
½ O2(g)
SO3(g)
Δ H = +99 kJ/mol ………….(ii) +
S(g)
+ 3/2 O2(g) SO3(g) ΔH
= – 198 kJ/ mol
2. Perhitungan Entalpi
ReaksiBerdasarkan Harga ΔHf (Entalpi Pembentukan Standar )
Perubahan entalpi
reaksi ditentukan berdasarkan selisih dari perubahan entalpi pembentukan
produk dan perubahan entalpi pembentukan pereaksi.
ΔH = ΣΔHf (Produk) – ΣΔHf (Pereaksi)
Contoh :
Tentukan perubahan
entalpi standar untuk reaksi pembakaran 1 mol etana menurut reaksi
C2H6(g)
+ 7/2 O2(g)
2 CO2(g) + 3 H2O(g)
Bila diketahui :
Δ Hf CO2(g)
= – 394
kJ/mol
ΔHf C2H6(g) = – 85 kJ/mol
Δ Hf H2O(g)
= – 286
kJ/mol
ΔHf O2(g) = 0 kJ/mol
Jawab :
ΔH = ΣΔHf (Produk) –
ΣΔHf (Pereaksi)
= ( 2x Δ Hf CO2(g) +
3x Δ Hf H2O(g) ) – (ΔHf C2H6(g) +
7/2 ΔHf O2(g) )
= ( 2x ( – 394) + 3x (
– 286)) –(( – 85) + 0))
= ( – 788 – 958 ) + 85
= – 1561 kJ/ mol
3. Perhitungan Entalpi
Reaksi Berdasarkan Energi Ikatan
Reaksi kimia pada dasarnya
terjadi karena adanya pemutusan dan pembentukan kembali ikatan – ikatan kimia
dalam suatu zat. Zat-zat pereaksi dapat bereaksi antara satu dengan lainnya
setelah zat tersebut mengalami pemutusan ikatan-ikatannya. Sedangkan pada zat
hasil ( produk) terjadi pembentukan ikatan kembali.
ΔH = Σ EIkatan
yang putus – Σ E ikatan yang terbentuk
Contoh :
Diketahui energi
ikatan :
C = C :
145
kkal/mol
C C : 83 kkal/ mol
H
H : 104 kkal /
mol C
H : 99 kkal/ mol
Tentukan Δ
H dari reaksi :
H
H
H H
C
C + H
H
H C C H
H
H
H H
Jawab :
Pada pereaksi terjadi
pemutusan ikatan :
1 x C = C
; energi ikatan = 145 kkal/mol
4 x
C H ; energi ikatan = 4 x 99 kkal/ mol
1 x
H H ; energi ikatan = 1 x 104 kkal/ mol
Jumlah energi pada
pemutusan ikatan ; ( 145 + 396 + 104 ) = 645 kkal/ mol
Pada produk terjadi pembentukan
ikatan :
1 x
C C ; energi ikatan = 83 kkal/ mol
6 x
C H ; energi ikatan = 594 kkal/ mol
Jumlah energi pada
pembentukan ikatan : ( 83 + 594 ) kkal/ mol = 677 kkal/ mol
Δ H = energi
pemutusan ikatan – energi pembentukan ikatan
= ( 645 – 677) kkal/
mol
= – 32 kkal/ mol
makasihh infonya...buat nambah" pengetahuan
BalasHapus